Trik Jitu Mendesain Yang Optimal Untuk Cetak Kaos DTG

Adalah salah kaprah jika desain untuk cetak DTG disamakan dengan desain tampilan mockup, mengapa demikian? karena tujuannya sudah berbedadan resolusi yang diperlukan juga berbeda. Agar hasil cetak DTG maksimal harus ada optimalisasi ukuran pixel terhadap sebuah gambar / desain.

Syarat hasil cetak yang bagus bukan terletak pada isi desainnya akan tetapi memiliki komposisi proporsionalitas yang telah memenuhi standarisai media cetak pada sebuah file gambar / desain. Penting untuk di perhatikan bila menggunakan editing tool berbasiskan raster bitmap ( photoshop, Gimp, any image editing tool) perhatikan setting pada image size dan printing size-nya.

Kebanyakan orang menyepelekan masalah ini. kebutuhan utama cetak DTG adalah file yang memiliki resolusi DPI (dot per inch) sebesar 300dpi.
Untuk menentukan kerapatan pixelnya bisa di setting pada document size-nya, disitu akan otomatis terkonversi antara pixel size dengan size /inch atau size /cm. perhatikan pada gambar yang diberi highligth;

dialong new image pada potoshop

dialong new image pada gimp

"semisal file yang akan dicetak ukuran A4 maka setting pada document size 21 cm x 29.7 cm maka pixel size-nya otomatis akan ter-setting 2480 x 3508 pixel /inch pada setting resolusi 300 dpi"

Berbeda jika sebuah desain di bikin dengan tool yang berbasiskan vektor (corelDraw, Inkscape, ilustrator, any other drawing tool) maka langkah awal adalah setting pada "dialog file document" atau pada "dialog export to png" terdapat kolom resolusi yang harus diisikan dengan nilai dot per inch. 

Karena file yang dibutuhkan adalah file berekstensi PNG yang mana area desain yang tidak akan dicetak akan terbaca transparan pada file PNG, hal penting pada setting menu export PNG image resolutiion harus 300dpi sedangkan untuk pixel size sudah diwakili oleh document size-nya.

Perhatikan pada gambar peraga dibawah;

dialog export to png pada inkscape

dialog export to png pada coreldraw

dialog export to psd pada ilustator

Contoh dari 3 aplikasi drawing tool yang umum digunakan. untuk inkscape dan coreldraw pada dialog export to png relatif sama perhatikan pada area yang diberikan highligh menunjukan resolusi dan color mode = rgb, maka akan terbaca transparan pada desain yang tidak akan di cetak.

Khusus untuk aplikasi ilustrator. aplikasi ini sangat unik karena tidak ada fitur export to png, sehingga cara yang tepat adalah export to psd (potoshop) agar terjaga ara transparan dan resolusi pada 300dpi.

Korban Sablon DTG

Istilah Sablon pada Cetak DTG atau Print DTG sudah terlanjur membias dan menjadi lumrah, padahal istilah tersebut sangat jauh dari definisi DTG. 

Istilah Sablon sendiri adalah teknik untuk mencetak tinta pada permukaan kain atau kaos dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. 

sedangkan istilah cetak DTG atau Print DTG sesuai dengan arti dasarnya direct to garment = "langsung di kain" kira- kira seperti itu artinya. Sedangkan definisinya adalah Teknik mencetak langsung pada media kain atau kaos tanpa bantuan media transfer karena sebuah file gambar akan langsung di cetak langsung dari flatbed printer.

Istilah print DTG sebenarnya menggabungkan dari dua element didalamnya yaitu pertama flatbed printer dan kedua tinta DTG atau tinta yang di formulasikan khusus untuk media garment / kain.

Di era digital seperti skarang ini banyak cara untuk mencetak sebuah gambar pada media kaos atau kain sebut saja dari teknik yang paling tua adalah sablon screen, transfer paper, polyflek, sublim, dan cetak DTG. 

Cetak DTG sendiri di perkenalkan di awal tahun 2009 dan masih terglong baru akan tetapi respon pasar sangat positif dan terus menjadi sebuah fenomenal sampai hari ini. 

Penulis tidak akan mendefinisikan satu per satu mengenai jenis- jenis teknik cetak atau sablon silahkan googling sendiri saja. fokus dari tulisan ini adalah sablon DTG atau cetak DTG direct to garment.

disini penulis tidak akan membandingkan mana yang lebih baik, akan tetapi bila cetak DTG ini adalah sebuah pilihan yang menguntungkan dari beberapa teknik sablon yang terbaik. maka dari itu menjadi pilihan dari bahasan opini penulis, beberapa faktor menjadi saling menguntungkan sehingga tercipta konsep win win solution. Tentunya menguntungkan bagi pecintanya, mereka adalah;

User; adalah pemakai langsung mereka adalah yang selalu tampil beda atau spesifik seperti perorangan dan dari kalangan team, group, club, kelas dll. Jenis User seperti ini memiliki passion yang tinggi dalam sebuah mode dan penampilan, pengakuan, ciri khas meraka menjadi modal utama dalam bisnis ini.

Customer; saya percaya banyak dari customer DTG adalah mereka adalah penjual desain kreatif,mereka mempunyai modal dasar idea kreatif, dituangkan dalam sebuah produk khususnya kaos DTG yang mereka jual tanpa modal yang wah. Maka tidak bisa dipugkiri costumer adalah kepanjangan tangan dari user, maka dengan mengenali karakteristik dari pelanggan kita bisa membentuk sebuah jaringan bisnis yang kuat.

Supporter; mereka yang mensupport dari berbagai kebutuhan dari hulu sampai ke hilir fokus di jalus bisnis cetak DTG sehingga terciptanya hukum pasar dmana ada permintaan dan disitu juga ada penawaran.

Dan pada akhirnya kami selaku penggiat dan pengusaha DTG menginginkan kepercayaan dan timbal balikdalam menjalankan bisnis cetak DTG ini. Jelas setiap pengusaha mendambakan keuntungan dan pelanggan yang banyak, bahan baku yang mudah didapat dan murah terjangkau dari segi harga.

lalu siapa yang menjadi korban sablon DTG ?? silahkan definisikan sendiri.